Patriotik.co – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjjabbar) di bubar paksa oleh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, pada Sabtu (02/05) malam hari.
Penutupan tersebut berdasarkan surat himbauan dengan nomor : 791/KESRA/2020 tentang Pencegahan Meluasnya Wabah Covid-19 bagi Seluruh Masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Salah satu pemilik UMKM di Tanjabbar yang merupakan Owner Kopi Kuale, Firman mengatakan jika penutupan terus di lakukan bagaimana dengan kondisi perekonomian masyarakat sendiri terkhusus pedangan kecil seperti dirinya yang termasuk dalam UMKM. Dia juga meminta kepada Pemerintah Daerah agar ada solusi terkait dengan hal ini.
“Kalau bentuk ini terus dilakukan oleh Pemkab Tanjjabbar lantas bagaimana solusi ekonomi UMKM hari ini dan tenaga kerjanya,” katanya.
Dia juga mengaku, sejumlah peralatan dagang di Kopi Kuale juga di angkut Tim Gugus Covid-19 Tanjjabbar. Menurutnya, hal itu tidak seharusnya di lakukan.
“Ini hanya sebatas himbauan tanpa harus ada tindakan membubarkan secara paksa dan mengakibatkan mengangkut sekitar 18 kursi di bawak ke Posko Covid-19,” ujarnya.
Dia menegaskan, jika Pemkab bisa bertanggung jawab terhadap pedagang UMKM dari segi perekonomi, dirinya siap untuk tutup bahkan sampai satu tahun kedepan.
“Kalau memang Pemkab Tanjjabbar benar-benar untuk membantu UMKM yang ada di kuala tungkal,” pungkasnya.
Senada dengan Firman, Pedagang Bakso Suparni (Pak de) mengatakan himbauan dengan penerapan jam malam sekitar pukul 21.00 wib harus tutup UMKM di Pujesera tersebut berdampak dengan kurangnya pendapatan. Ia juga meminta agar ada solusi untuk pengusaha UMKM seperti dirinya.
“Ketika ini di tutup pada jam yang di tentukan oleh Pemkab Tanjjabbar, salah satu meresahkan perekonomian masyatakat UMKM di Pujesera,” katanya.
Selanjutnya, mahasiswa Universitas Batanghari (Unbari) Jambi, Ferdiono mengatakan apa yang dilakukan oleh Pemkab Tanjjabbar saat masa pademi Covid-19, di nilai terlalu berlebihan. Karena tidak melihat dari sisi dampak ekonomi masyarakat UMKM hari ini.
“Adanya pembatasan jam malam yang dilaksanalan Pemkab Tanjjabbar dirasa berlebihan tanpa melihat pelaku UMKM hari ini,” singkatnya.
(Wahyu Jati)
Discussion about this post