Patriotik.co – Sejumlah Mahasiswa Universitas Batanghari (Unbari) Jambi melakukan aksi di tangga utama, guna mendesak kejelasan Pemilihan Raya Mahasiswa (PEMIRA) dan kejelasan beberapa tuntutan lainnya, Senin, (29/04).
Dimana Belum ada kejelasan dari petinggi mahasiswa maupun pihak birokrat Unbari terkait pemira tersebut. Padahal letak demokrasi mahasiswa menentukan Pemimpin Kampus, Presiden Mahasiswa tingkat Universitas dan Gubernur setingkat Fakultas dilingkup masing-masing.
Mengingat telah selesainya masa jabatan Presiden Mahasiswa tersebut, namun belum ada tanda-tanda serius untuk melaksanakan Pemira di tahun ini.
Apakah terjadi lagi keterlambatan Pemira di Tahun sebelumnya? Menurut aturan Undang-undang Keluarga Besar Mahasiswa (UU KBM), seharusnya Pemira dilaksanakan setahun sekali untuk menggantikan Presiden dan jajarannya dalam pesta demokrasi mahasiswa.
Koordinator Lapangangan (Korlap) Agus Dermawan mengatakan bahwa, gerakan tersebut dilakukan disebabkan keresahan mahasiswa unbari atas matinya citra dan pergerakan unbari saat ini, dimana tidak ada kejelasan terkait pemira yang seharusnya telah dilaksanakan.
“Gerakan ini di tujukan ke mpm unbari adapun tuntutan kawan kawan yaitu segera membuka atau mengadakan pemira, kawan kawan mahasiswa dan ukm resah saat ini karena matinya organisasi kepengurusan di unbari yaitu seperti BEM sehingga teman teman mahasiswa tidak dapat berproses sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Kemudian, gerakan tersebut akan terus tumbuh dan akan selalu komitmen diadakan, demi mencapai kejelasan tentang pemira untuk dilaksanakan, dan terus hidup sampai gerakan itu sendiri di istimewakan.
“Untuk kedepannya kami menuntut mpm agar cepat menyelesaikan permasalahan pemira ini, sehingga berjalannya pergantian pemimpin baru. Dan bisa melaksanakan kegiatan bem dan ukm seperti seperti sedia kala,” tegas agus.
Selanjutnya Presiden Mahasiswa (Presma) Muhlisin Yusuf menjelaskan bahwa keresahan mengenai pemira tersebut pihak BEM dan MPM sudah dipermasalahkan, namun Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan sulit untuk ditemui.
“maaf ngomong untuk melakukan kegiatan kemahasiswaan dari Bem maupun dari mpm saja sangat sulit, sempat permasalahan kita itu tidak diterima sudah sangat lama, dimana sudah tidak ada sama sekali pencairan sudah beberapa semester,” ujarnya.
Selanjutnya, pihak bem sangat mengapresiasi gerakan dari mahasiswa tersebut, sebab sudah melakukan aksi dengan hati nurani dan mau bergerak demi menyampaikan keresahan atas matinya sebuah demokrasi dalam kampus unbari tersebut.
“Untuk tembus atau tidak nya ke kampus kita bakalan tunggu saja bagaimana tanggapan dari pihak kampus maupun tuntutan untuk mpm, kalau kami dari bem universitas sangat terbuka akan penyampaian dari kawan kawan mahasiswa tersebut,” tutup muhlis.
Penulis : Dimas Arya Seva
Discussion about this post