Retail
JURNALISME WARGA
REDAKSI
  • LINTAS KAMPUS
  • LINTAS BERITA
  • MATA LENSA
  • CERPEN
  • PUISI
  • OPINI
  • RESENSI
  • MAJALAH
No Result
View All Result
LPM PATRIOTIK
  • LINTAS KAMPUS
  • LINTAS BERITA
  • MATA LENSA
  • CERPEN
  • PUISI
  • OPINI
  • RESENSI
  • MAJALAH

Tambang Jadi Primadona, Pribumi Jadi Menderita

by Pers Mahasiswa
in OPINI
Tambang Jadi Primadona, Pribumi Jadi Menderita
11
SHARES
105
VIEWS
ShareTweetSend

Omong kosong semua hanya kerakusan manusia, Melakukan segala cara untuk mencapai sebuah kekayaan pribadi, Rakyat jadi korban kaum investor Rakus, Kaum penguasa indikator persetujuan perbudakan rakyat, media sosial seakan sebagai pemulus jalan rencana busuk mereka.

ARTIKELTERKAIT

Rindu Tak Bertepi

Rindu Tak Bertepi

June 19, 2022
Belenggu Alam Bawah Sadar Mahasiswa

Belenggu Alam Bawah Sadar Mahasiswa

June 9, 2022
Moratorium Sawit Langkah Penting untuk Selamatkan Gambut Jambi

Moratorium Sawit Langkah Penting untuk Selamatkan Gambut Jambi

October 16, 2021
Demokrasi Itu Benar, Konstitusi Jangan di Kangkangi

Demokrasi Itu Benar, Konstitusi Jangan di Kangkangi

October 14, 2021

Kekayaan daerah di nikmati oleh Aseng dan asing, bukan lagi rakyat pribumi, Semua bicara kepentingan apa pun itu. Kapitalisme pun kaya, rakyat sengsara, semua memang rantai kehidupan, dimana puncak tertinggi yaitu orang orang yg memiliki uang.

Indonesia negeri yang kaya semua ada disini tapi kekayaan kita di kelola oleh Aseng dan asing, hutan, air dan tanah di kelola sepenuhnya oleh negara malah menguntungkan investor Bukan lagi rakyat, janji penertiban cuman sebagai kalimat penenang tidak berlaku pengaplikasiannya.

Undang-undang di buat hanya untuk kepentingan penguasa, Doktrinisasi kepada rakyat pun mulai masuk sehingga rakyat menjadi tameng penguasa dengan dalil perut masyarakat, rapi sekali penyusunan strategi nya, cuman niat buruk pasti lah buruk, bakal terbongkar dengan sendiri nya.

Yang di perlukan masyarakat hanya bermuhasabah diri merenungi bahwasanya alam telah memberikan banyak manfaat untuk manusia, kalau pun kita mau memperkosa kekayaan alam kita perkosa bersama-sama agar substansi nya lebih jelas untuk keperluan perut masyarakat.

Jangan cuma mengandalkan dalil ini keperluan perut Masyarakat tapi nyata nya masih banyak masyarakat miskin di lingkungan itu. Saya sedikit tarik studi kasus di Jambi, Jambi ini awal nya merupakan masyarakat agraria, dimana masyarakat lebih banyak berkebun, nyata nya hari ini banyak investor asing masuk dan mengeruk kekayaan Jambi.

Saya menuntut pemerintah untuk segera menyelesaikan kasus tambang ilegal yang ada di negeri jambi, usut tuntas yg bermain di belakang, bukan hanya berbicara emas bahkan tambang batu bara di Jambi pun sangat marak.

Saya temui di lokasi banyak nya bekas tambang batu bara ini tidak di tutup kembali, sehingga rusak nya kultur tanah tidak bisa lagi di pakai untuk di tanami atau pun di hijau kan kembali.

Seharusnya di sini pemilik tambang harus bisa kembali memperbaiki sesuatu yg sudah di rusak nya, jangan hanya mau kekayaan hasil dari alam nya saja, juga harus mau memperbaiki nya karna itu tanggung jawabnya.

Berbicara soal hukum nya hari ini dimana sangat merugikan daerah. Karna seperti tertera di Undang-Undang (UU) Omnibuslaw Pasal 35 UU No. 3 Tahun 2020 mengatur secara tegas bahwa usaha pertambangan dilaksanakan berdasarkan perizinan dari pemerintah pusat, “Pengaturan tersebut telah menimbulkan implikasi terhadap kewenangan daerah dalam menerbitkan perizinan di sektor pertambangan”.

Artinya disini ruang lingkup gerak pemerintah daerah pun terbatas dalam menjaga kelestarian alam di daerah nya masing-masing. Seharusnya biarkan alam di daerah tersebut menjadi sumber daya kelola buat daerah tersebut.

Kekacauan semacam ini seharusnya pemerintah bisa bersuara memikirkan dampak yg terjadi pada UU tersebut, Seharusnya pemerintah daerah ambil peran dalam kekacauan UU tersebut.

Demi kelangsungan pertumbuhan perekonomian daerah agar lebih maju, Kalau kita tarik lebih jauh bahkan di pelanggaran soal kerusakan lingkungan pun sangat marak, apa lagi terjadi saat ini seperti pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan.

Kita beda dari kerusakan lingkungan nya sangat terasa disitu, Kalimantan itu seperti yg kita kenal dia adalah pusat paru-paru Indonesia, kita tidak hanya bicara soal posisi geografis letak ibu kota tersebut, menurut saya letak geografis bukan sesuatu hal yg penting dalam peletakan ibu kota, tapi dimana kita berbicara akan kehilangan paru paru Indonesia.

Di mana pemindahan ibu kota di beban kan kepada APBN negara, menurut saya ini bukan lah waktu yang pas karna negara kita lagi sibuk dengan wabah seharusnya ada sesuatu yg bisa lebih di prioritaskan.

Seperti lebih fokus kepada perekonomian atau pun membahas masalah rakyat yg kelaparan akibat wabah ini, saya menaruh kecurigaan disini, dimana pemindahan bukan hanya sekedar untuk kepentingan Indonesia tapi lebih ke arah dimana memudahkan investor asing masuk.

Kalau kita lihat secara geografis di ujung peletakan ibu kota yg baru langsung di hadapkan dengan laut yg dimana itu langsung berhadapan dengan laut Cina, Itu akan lebih memudahkan tenaga asing masuk ke Indonesia.

Lebih baik pemerintah lebih fokus berbicara soal perbaikan internal, Dimana Indonesia di hadapkan dengan bonus demografi, lebih baik lebih fokus memperbaiki sumber daya manusia nya agar bisa bersaing di kancah nasional demi mewujudkan bonus demografi lebih baik.

*Penulis : Panji Aditya Pranata, Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Batanghari (Unbari) Jambi

Rubrik Opini, penulis bertanggung jawab atas keseluruhan isi. Patriotik dibebaskan atas tuntutan apapun. Silakan kirim opini Anda ke emailredaksipatriotik@gmail.com

Tags: pribumi menderitaTambangprimadona
Next Post
Adakan Pertandingan Olahraga, Ukmo Cari Bakat Atlit untuk Pomnas

Adakan Pertandingan Olahraga, Ukmo Cari Bakat Atlit untuk Pomnas

Memperingati Hari Air Sedunia, Mapala Gitasada Bahas Permasalahan Sampah di Sungai

Memperingati Hari Air Sedunia, Mapala Gitasada Bahas Permasalahan Sampah di Sungai

UKM Seni dan Budaya Aek Ngalir Menggelar Aksi Melalui Teater

UKM Seni dan Budaya Aek Ngalir Menggelar Aksi Melalui Teater

Discussion about this post

June 2022
S M T W T F S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
2627282930  
« May    

Recent News

Memperingati HUT Ke 15 KSR-PMI UPT Unbari Adakan Kegiatan Donor Darah

Memperingati HUT Ke 15 KSR-PMI UPT Unbari Adakan Kegiatan Donor Darah

June 27, 2022
BMI Wadah Bagi Generasi Muda Belajar Mengenai Islam

BMI Wadah Bagi Generasi Muda Belajar Mengenai Islam

June 26, 2022
Wisuda Unbari Ke 51, Lepaskan 570 Mahasiswa Kompeten di Bidangnya

Wisuda Unbari Ke 51, Lepaskan 570 Mahasiswa Kompeten di Bidangnya

June 26, 2022
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami

© 2019 Patriotik - Sekretariat Lembaga Pers Mahasiswa Patriotik, Kampus Universitas Batanghari, Jalan Slamet Riyadi, Sungai Putri, Danau Teluk, Kota Jambi, Jambi 36122. Developed by Ara.

No Result
View All Result
  • LINTAS KAMPUS
  • LINTAS BERITA
  • MATA LENSA
  • CERPEN
  • PUISI
  • OPINI
  • RESENSI
  • MAJALAH

© 2019 Patriotik - Sekretariat Lembaga Pers Mahasiswa Patriotik, Kampus Universitas Batanghari, Jalan Slamet Riyadi, Sungai Putri, Danau Teluk, Kota Jambi, Jambi 36122. Developed by Ara.