Patriotik.co – Terkait Adanya Spanduk Pendaftaran Resimen Mahasiswa (Menwa) di depan tangga Biro Administrasi Umum Kampus (BAUK) Universitas Batanghari (Unbari) Jambi menjadi kontroversi serta berbagai penolakan dari Organisasi Mahasiswa (Ormawa), mereka menolak tradisi militerisme di dalam kampus karena tidak relevan dengan kampus sebagai wilayah akademis.
Presiden Mahasiswa (Presma) Muhlisin Yusuf Mengatakan bahwa terkait isu yang sempat viral beberapa hari lalu mengenai spanduk Menwa yang tersebar, tidak ada koordinasikan ke pihak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
“Seharusnya jika ingin memasang spanduk itu, harus ada menyurati atau komunikasi langsung bersama BEM atau dari kemahasiswaan, sedangkan ini tidak ada sama sekali,” katanya, Rabu (16/11/2022).
Kemudian baginya mengenai Menwa tersebut sangat tidak setuju, karena belum ada pembahasan atau diskusi terkait organisasi tersebut dan mempunyai kesepakatan bersama Ormawa.
“Bagaimana bagusnya kita diskusikan dulu untuk perihal itu,” Ujarnya.
Lanjutnya bahwa seharunya ada koordinasi antara pihak penyelenggara yang mengajukan dan pihak yang menyetujui tidak tahu dari mana, apakah dari kemahasiswaan atau rektorat.
“Jika memang dari mereka maka bisa dikatakan mereka offside, seharusnya komunikasikan lah antara yang mengajukan terhadap pejabat kampus,” Sampainya.
Kemudian Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni dan Budaya Aek Ngalir Bayu Pamungkas Songgeh mengatakan KBM sudah beraudiensi kepada pihak Rektor terkait pembahasan yang akan diadakan pendaftaran untuk Menwa, kemudian dari Ormawa berpendapat harus mengkaji ulang kenapa tahun 2006/2007 menwa di bubarkan.
“Alasan yang pasti pada zaman itu, terlalu otoritas di kampus ataupun menjadi bagian yang sangat menekan UKM atau seperti apa kita tidak tahu,” katanya, Rabu (16/11/2022).
Kemudian ia menambahkan bahwa harus di kaji ulang sebelum menghadirkan kembali menwa tersebut, dan harus di pertanyakan maksud dari pihak kampus ingin menghadirkan menwa ke unbari. Untuk menjaga kampus itu sudah ada keamanan kampus.
“Untuk sekedar keamanan, sudah cukup kawan-kawan UKM menjaga sekrenya masing-masing dan masih ada anggota yang cukup produktif berkegiatan di kampus,” Sampainya.
Lanjutnya bahwa mengenai setuju atau tidak dengan adanya menwa tersebut, melihat dari fungsional terlebih dahulu dalam manfaat kepada unbari. Dan membutuhkan kesepakatan dari Ormawa.
“Jika memang banyak manfaatnya boleh dihadirkan, tetapi jika tidak banyak manfaatnya saya rasa harus kita audiensikan untuk tidak dihadirkan,” Ujarnya.
Kemudian ia menegaskan bahwa rektor harus lebih cerdas dan cermat dalam mengamati keadaan sekitar, ormawa merespon tidak baik akan hadirnya menwa tersebut maka butuh pengkajian ulang dan jangan ada keputusan sepihak.
“Untuk Pejabat Sementara (PJs) Rektor yang sedang menjabat lebih cerdas dan cermat lagi, jangan sampai ada keputusan sepihak yang bakal merugikan Ormawa terutama KBM dan kawan-kawan UKM,” Tegasnya.
Selanjutnya Ketua Umum UKM Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Waddud Bobby sedikit terkejut atas beredarnya spanduk menwa di kampus, sebab unbari sendiri tidak memperbolehkan menwa masuk dikarenakan berifat kemiliteran yang tidak cocok diterapkan dizaman sekarang.
“Zaman sekarang sudah tidak menggunakan lagi didikan militer, orangkan sudah pakai yang intelektual,” katanya, Rabu (16/11/22).
Kemudian ia menambahkan bahwa kemungkinan ada segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab, memasang spanduk tersebut tanpa mendapatkan izin dari pihak kampus.
“Mungkin kalau tidak dilepas, kita bisa lepas langsung kemarin. Tapi, untunglah sekarang sudah dilepas spanduknya,” ujarnya.
Lanjutnya, bahwa dia tidak setuju akan adanya Menwa tersebut, terlebih sudah sering kali didengar bahwa Menwa sudah banyak memakan korban di salah satu Universitas di Indonesia tahun 2021 lalu, kegiatannya memakan korban jiwa yang dianiaya oleh senior-senior yang tergabung dalam Menwa tersebut. Dan itu sudah melakukan tindakan kekerasan.
“Spanduk-spanduk seperti itu jangan dipasang lagi di Unbari, sebab akan menimbulkan keributan dan kericuhan, karena dari dulu Unbari tidak ada mengizinkan Menwa untuk masuk ke dalam kekampus,” Tegasnya.
(Dimas Arya Seva)
Discussion about this post