Patriotik.co – Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifudin (UIN STS) Jambi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah semester 2 Suci Ramadhani salah satu perempuan tangguh yang tidak menyerah dalam hidupnya dan terus berjuang untuk membantu meringankan orang tuanya dengan cara membuka usaha sendiri.
Anak dari bapak Sari Mudah Pulungan dan Ibu Jumirah ini tidak hanya aktif dalam perkuliahan, tetapi juga kreatif dan mandiri. Dari pendididkan Sekolah Dasar (SD), ia menempuh pendidikan dengan lancar karena dibantu oleh kerja keras orang tua demi menghidupi keluarga dan anak-anaknya, terlebih suci tidak berkecil hati juga dan ikut membantu merigankan beban orang tuanya, karena kerja kerasnya saat ini suci bisa menduduki bangku kuliah dengan biaya dan hasil jerih payahnya sendiri.
“Berkat orang tua dan juga sebab dalam kerja kerasnya mereka demi membantu perekonomian keluarga dan anak-anaknya supaya bisa menjalani pendidikannya, walaupun bisa dikatakan sangat susah kadang ngutang ke sana kesini demi anaknya untuk sekolah sampai tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA), dan kalau untuk kuliah sekarang itu bisa biayain sendiri,” katanya saat diwawancarai langsung, jum’at (17/05/2022).
Anak bungsu dari dua bersaudara ini pernah menempuh pendidikan di SD 86 Kota Jambi, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 15 Kota Jambi dan untuk SMA Negeri 2 Kota Jambi dan saat ini melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi Negeri UIN STS Jambi.
Suci adalah gadis yang kreatif, inovatif serta mempunyai jiwa kewirausahaan yang tinggi dan pantang menyerah dalam menjalani hidup, ia tidak pernah malu sama teman-teman dalam berusaha untuk membantu meringankan perekonomian kerluarganya dan untuk kebutuhannya pribadi. Ia memulai usahanya dengan menjual lompia pisang, ayam geprek dan selain itu juga sempat kerja sebagai ojek online untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Gadis yang sudah berumur 20 tahun ini sempat mengalami putus asa hingga depresi dan merakasan sedih yang teramat mendalam sebelum memulai menjalani usahanya tersebut dan ia sampai pernah berkata “kenapa hidup aku harus seperti ini,” saat itu pikirannya sedang tidak bagus dan membayangkan betapa sulitnya mencari uang nominal seribu rupiah.
“Untuk mencari uang segitu saja itu benar-benar susah dan itu semua kemungkinan proses buat saya supaya saya bisa menjadi lebih baik,” kata Suci.
Mahasiswi UIN STS tersebut sudah diajarkan mandiri sejak kecil dari orang tuanya, Ia tidak boleh terus bergantung sama orang tua karena ia tahu bahwa disaat dewasa nanti tidak boleh terus seperti itu. Jika kita terus bergantung pada orang lain terkhusus orang tua, kapan kita mulai mandiri dan bisa berusaha sendiri. Karena itu ia berusaha dengan giat dan akhirnya bisa berkuliah tanpa biaya dari orang tua, karena dengan usaha kerasnya ia bisa mendapatkan beasiswa dan uang untuk kebutuhan hidup dari pemerintah dan bisa berkuliah dengan aman tanpa memikirkan pembayaran biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) nya lagi.
Awal mulanya ia ingin membantu meringankan beban orang tua dan saat itu memikirkan ingin berwirausaha kecil-kecilan, dan kemudian berpikir apa yang sebaiknya ia lakukan untuk memulai usahanya. Setelah itu ia mencoba melihat-lihat di aplikasi video untuk mencari ide, dan kepikiran ingin membuka usaha pisang lompia. Kemudian ia mulai membuat brand
seperti logo usahanya.
Suci mulai untuk membuat banyak hal selain lumpia pisang, seperti ayam geprek dan tumpeng, dan iseng-iseng mencoba memasarkannya melalui media sosial terlebih dauhulu,
karena belum mempunyai stand sendiri. Ia sedikit mengalami kesulitan karena semua itu ia kerjakan sendiri, tetapi Suci tetap berusaha dan dan terus mepromosikannya. Ternyata setelah itu mulai ada yang memesan makanan yang dibikin olehnya, dan waktu itu ia merasa sangat bersyukur karena dari dia hanya iseng-iseng mencoba sampai sekarang sudah banyak yang memesan.
Walau usahanya masih masih kecil-kecilan dan bisa dibilang cukup, seperti untuk membeli minyak motor, makan sehari-hari, membeli cemilan dan kebutuhan lainnya. Kemudian juga ia sempat meminjam uang kepada orang lain untuk membantu biaya hidupnya, tetapi Suci tidak mengeluh dan terus berusaha sekuat tenaga, sebab ia ngerti bagaimana sulitnya untuk mencari biaya hidup sendiri dalam kondisi perekonomian negara saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Aktif Dalam Bidang Olahraga
Selain membuka usaha kecil-kecilan Suci juga masuk dalam dunia olahraga, dan awal mulanya dia memulai dari SD dan berproses dalam bidang olahraga beladiri, proses itu ia alami sampai sekarang baik susah dan senangnya dan hingga saat ia telah merasakan hasil dari jerih payahnya tersebut. Walaupun tidak selalu menang tetapi ia tidak putus asa, karena kalah dan menang dalam suatu pertandingan baginya itu adalah hal yang biasa.
Suci permah mengikuti olimpiade olahraga nasional tingkat provinsi, tetapi ia belum pernah mengikuti kejuaraan tingkat nasional. Setelah itu pernah memenagkan juara event walikota cup, dan pada bulan Agustus mendatang ia akan mengikuti ajang pesona Se-Universitas Islam Negeri (UIN) tingkat nasional yang akan diselenggarakan di Bandung.
Suci menjelaskan bagaimana trik-triknya. Ia menulisakan catatan kecil atau membuat suatu jadwal apa yang ingin kita lakukan dan apa yang akan kita butuhkan, setelah itu tidak lupa membuat mading didalam kamar dan menempelkan catatan kecil tersebut ke mading yang telah di persiapkan. Setelah itu jadwal yang sudah dibuat tadi akan mempermudah kita dalam melaksanakan apa yang kita ingin lakukan, jika keinginkan itu sudah tercapai setelah itu bisa diberi ceklis. Itu ajaran proses mengejar sesuatu yang diinginkan dengan berusaha perlahan terlebih tidak selalu lupa berdo’a dan tawakal disertakan dengan usaha yang kerja keras.
Harapannya dari semua proses ini semoga ada berkahnya dan juga hikmah dalam pembelajaran dan apa yang kita capai bisa tercapai dengan usaha yang baik dan tekun.
Dibalik kita sudah menaikkan derajat orang tua, ia juga ingin supaya kedua orang tuanya bisa naik haji atau. Karena ia tahu bahwa kehidupan ini tidak selalu dibawah jika kita terus berusaha dalam hidup dan tidak menyerah.
Sebagai motivasi untuk kawan-kawan suci menyampaikan, jangan menjadi orang yang pasrah dalam menjalankan hidup, tapi jadilah orang yang berani untuk maju setidaknya belajar untuk lebih baik untuk kedepannya.
“Berusaha semaksimal mungkin ada niat dari hati dan menjalankannya dengan sungguh-sungguh tidak lupa juga berdoa kepada tuhan, dengan kehendaknya proses yang kita jalani akan tercapai,” ucapnya.
(M. Dahnil Miftah)
Discussion about this post