Patriotik.co – Penipuan dengan memanfaatkan momentum pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) menyita perhatian para civitas akademika Universitas Batanghari (Unbari) Jambi. Di mana para mahasiswa menerima email yang berisi instruksi untuk melakukan pembayaran UKT ke nomor rekening yang tidak resmi. (25/10).
Dalam email tersebut, terdapat tagihan pembayaran UKT Unbari dengan rincian yang tidak sesuai dengan nominal UKT yang ditentukan. Terlihat bahwa sistem tersebut diduga telah mengalami error atau di-hack oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Namun, mahasiswa yang belum paham dengan sistem bisa saja terkena dampaknya.
Di dalam email yang dikirim ke para mahasiswa, terdapat rincian pembayaran UKT sebesar 10 hingga 12 juta rupiah. Hal tersebut membuat para mahasiswa, terutama mahasiswa semester 1, resah dan kaget karena adanya email yang mengatasnamakan Unbari dengan nominal pembayaran UKT yang cukup besar. Tidak sampai di situ saja, hal serupa juga terjadi di sistem Akademik (Sita) mahasiswa tersebut.
Dalam grup Mahasiswa Baru (Maru) PKKMB Unbari 2024, banyak dari mereka mengirim bukti screenshot atas email yang mereka terima terkait pembayaran UKT yang sangat besar tersebut.
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Semester 1, Rona, membenarkan bahwa dirinya juga mendapatkan email dari pihak yang tidak dikenal. Email tersebut berisi instruksi untuk melakukan pembayaran UKT sebesar 12 juta rupiah.
“Kaget ya, kenapa ini bisa terjadi? Sebab, pembayaran UKT tidak sebesar itu. Harapannya ini bisa cepat ditindaklanjuti karena ini penipuan massal,” sampainya lewat WhatsApp.
Hal serupa juga dirasakan oleh mahasiswa Fakultas Hukum Semester 1, Reysha Zahrani. Ia juga menerima email serupa yang meminta pelunasan UKT Unbari sebesar 8 juta rupiah.
“Kaget dan tidak masuk akal dengan adanya notifikasi yang tiba-tiba menyebutkan nominal pembayaran SPP yang dari 4 juta menjadi 11 juta lebih,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa ke depannya diharapkan tidak ada lagi kejadian seperti ini yang bisa menimbulkan banyak kerugian bagi mahasiswa baru, dan tentunya juga bagi pihak kampus.
“Dan jika terdapat info yang tidak masuk akal, saya harap mahasiswa bisa bertanya terlebih dahulu agar terhindar dari kerugian,” sampainya.
Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan, Sugihartono, menanggapi bahwa hal tersebut sudah termasuk penipuan karena pembayaran UKT tidak sebesar itu.
“Hal itu diabaikan saja, jangan panik. Kita akan mengatasi hal tersebut,” sampainya melalui WhatsApp.
Ia juga meminta mahasiswa tetap waspada dan berhati-hati. Jangan terpancing, dan selalu bertanya jika ada kejanggalan.
“Kita tetap waspada. Hal ini akan saya sampaikan dan akan kita bahas untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.
Penulis: Andhika dan Meidita
Discussion about this post