Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial dan penguasaan properti.
Dari definisi di atas budaya patriarki ini betentangan dengan negara Indonesia, karna Indonesia menganut sistem demokrasi yang mana semua warganya memiliki hak yang sama dalam pengambilan keputusan dalam hidup masing masing individu.
Budaya patriarki ini sangat lekat pada masyarakat Indonesia, masyarakat Indonesia yang cendrung dengan budaya timur yang mana pemimpin itu indentik dengan laki laki. Bahkan sampai sekarang, budaya patriaki ini masih sangat kental terkhusus pada masyarakat daerah. Saya ambil contoh sederhana yang saya sering temukan di kehidupan saya sehari hari yakni masyarakat di sekitar tempat tinggal saya sering menyebut istri dengan panggilan “orang rumah” yang mana pada kasus ini mengartikan bahwa perempuan hanyalah dirumah dan mengerjakan pekerjaan rumah.
Oleh karena budaya patriaki yang masih melekat pada masyarakat Indonesia, keterwakilan perempuan di kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belum mampu memenuhi kuota yang sudah di berikan yakni 30%, Perempuan hanya mampu memenuhi 21% dari 30% kuota yang di berikan.
Kendati demikian tidak sedikit juga perempuan yang menjadi pemimpin di Indonesia, bahkan Indonesia pernah di pimpin oleh seorang perempuan dan ketuan DPR sekarang di pimpin oleh perempuan dan juga ada yang memimpin partai politik.
Dari penjelasan di atas kurangnya edukasi tentang patriarki membuat lekatnya budaya patriarki yang menyebabkan kurangnya keterwakilan perempuan, walaupun sudah ada perempuan yang menjadi role model.
Pemberian edukasi tentang budaya patriaki ini sangat penting terkhusus di daerah kabupaten dan desa karna disanala budaya patriaki yang masih sangat kental.
*Penulis: Farras Ahmad Mutawakkil,
Fakultas hukum (FH) Universitas Jambi (Unja) Program Studi Ilmu Politik (PSIP)
Rubrik opini, penulis bertanggung jawab atas keseluruhan isi. Patriotik dibebaskan atas tuntutan apapun. Silakan kirim opini Anda ke emailredaksipatriotik@gmail.com
Discussion about this post