Patriotik.co – Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Gema Cipta Persada (Gitasada) Universitas Batanghari (Unbari) Jambi memperingati Hari Air Sedunia yang bertemakan “Sungai Bukan Tempat Sampah” bertempat di Gentala Arasy, Sabtu, (26/3).
Kegiatan ini turut mengundang beberapa pihak, seperti Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jambi, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Perkumpulan Hijau (PH), Beserta para pelaku pecinta alam lainnya.
Untuk memperingati hari air di laksanakan berbagai rangkaian kegiatan yakni, Diskusi Publik, Musik Teaterikal, Long March, Susur Sungai Batanghari dan Bersih Sungai Batanghari.
Ketua Umum Mapala Gitasada Aditya Putra Pratama, mengatakan bahwa kegiatan ini berfokus untuk membangun kesadaran masyarakat tentang air bersih dan permasalahan pokok air bersih di jambi.
“Dan nanti di aksi kampanye itu menyuarakan jambi bahwasanya pentingnya menjaga kesehatan ekosistem air, dan juga membuat kita semua mengerti setiap permasalah dapat di atasi, terlepas dari forum ini akan ada aksi nyata untuk kegiatan ini tidak sebatas seremonial,” katanya.
Wakil Rektor III Sugihartono berharap agar pemerintah bertindak untuk menyelamatkan sungai terutama di provinsi jambi yang mulai tercemar dan hancur.
“Dimana sungai ini menjadi tempat sumber kehidupan bagi rakyat jambi dan kami berharap bahwa pemerintah pusat bersemangat dalam penyelamatan sungai di jambi terutama sungai batanghari dan bisa mengembalikan fungsinya kembali,” harapnya.
Direktur Perkumpulan Hijau Feri Irawan, mengatakan bahwa setiap pihak harus berpikir kedepan untuk menjaga kebersihan sungai batanghari, ini tugas bersama.
“Ini harus ada rencana tindak lanjutnya Saya pikir semua pihak harus pikir ke depan juga harus bicara soal bagaimana sungai Batanghari, jadi kita tidak boleh menyalahkan siapa pun tapi paling tidak dari hulu sampai hilir kita mengajak semua pihak untuk bagaimana memulihkan kembali sungai-sungai,” sampainya.
Anggota DPRD Kota Jambi Joni Ismed, menyampaikan bahwa di ketahui sungai batanghari sudah tercemar oleh limbah masyarakat ataupun limbah industri.
“Sungai batanghari di ketahui sudah tercemar dari limbah maupun peti kalo dari limbah ada kategori limbah sampah,limbah kimia, dan juga limbah industri kemudian limbah sampah itu dari rumah tangga masyarakat yang biasa hidup di pinggiran itu membuang sampah ke sungai,” sampainya.
(Elenda dan Dimas)
Discussion about this post