Patriotik.co – Memasuki awal perkuliahan semester genap 2022/2023 Universitas Batanghari (Unbari) Jambi tidak terlepas dari respon mahasiswa yang beragam, jadwal perkuliahan itu sendiri seharusnya pada tanggal 06 Maret 2023 namun diperpanjang pada Senin 13 Maret 2023. Hal tersebut berdasarkan surat Edaran Nomor: 139/UBR/A/III/2023 tentang perubahan jadwal perkuliahan semester genap.
Tidak terlepas dari perubahan jadwal yang tercantum, mahasiswa kembali dibuat bingung, lantaran perkuliahan tersebut di adakan secara daring berdasarkan Surat Edaran Nomor : 145/UBR/A/III/2023 menyatakan bahwa perkuliahan semester genap 2023 diadakan secara daring/online sampai waktu yang ditentukan.
Namun, memasuki awal perkuliahan, mahasiswa resah terhadap perubahan yang terjadi, dimana beberapa mahasiswa mengalami perubahan jadwal mata kuliah, hingga perubahan nama dosen yang mengajar dalam sistem pembelajaran mahasiswa tersebut.
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unbari, Program Studi Pendidkan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Arif Ananda sangat tidak suka dengan perkuliahan secara daring dengan alasan tidak efektif. Karena hanya membuang waktu para mahasiswa dan dosen, disebabkan akan membuat dosen susah payah dalam menyampaikan materi perkuliahan, dan membuat mahasiswa akan misskomunikasi dengan materi yang disampaikan.
“Sedangkan kita kuliah tatap muka saja masih ada hal-hal yang terkadang membuat kita tidak nyambung atau kurang paham, apalagi dilakukan secara online, belum lagi nanti mahasiswa melakukan zoomnya sambil rebahan lalu ketiduran. Apa nantinya yang akan didapatkan jika pembelajaran tidak sesuai dengan mekanisme,” sampainya, Senin (13/03).
Kemudian ia menambahkan bahwa sudah bosan dengan perkuliahan online, sebab awal pertama dia masuk itu sudah full online disebabkan pandemi, namun sekarang mahasiswa kembali dengan sistem perkuliahan dengan pandemi yang berbeda, yaitu konflik yang terjadi yang membuat sistem akademik menjadi kacau dan kuliah kembali ke sistem online.
“Yang di keluhkan itu administrasi, karena ruangannya tutup, membuat kami sulit untuk mengurus perkuliahan, teman saya sampai sekarang belum bisa mengontrak mata kuliah, karna ada masalah pada nilai mata kuliah sebelumnya. Dan sulitnya mendapatkan informasi dan arahan dari pihak terkait,” sampainya.
Selanjutnya ketika mahasiswa peka akan permasalahan yang di unbari tersebut maka akan merasa resah dan gelisah, sehingga mereka akan menggunakan tenaga dan waktunya untuk mengambil alih hak-hak yang tertimbun oleh dampak konflik itu sendiri. Dimana mulai dari terganggunya proses administrasi dan akademik kampus, hingga mahasiswa dibuat kebingungan, hal itu sangat lucu dengan keributan yang ada,
“Ada yang lucu pada saat saya dan teman-teman ingin melaksanakan kuliah hari pertama. Tiba-tiba ada perubahan nama dosen dalam Sistem Akademi (Sita), kami bingung mau mengikuti yang mana. Karna beberapa dosen masih mengklaim bahwa itu mata kuliah yang mereka ajar,” sampainya.
Kemudian mahasiswa Fakuktas Teknik (FT) Jurusan Teknik Sipil (TS) Semester 6 Mat Najam juga meyampaikan hal yang sama ketidak efektifannya perkuliahan secara daring, sebab kebanyakan mahasiswa lebih suka kuliah secara offline.
“Kita kuliah secara offline saja sulit dimengerti, apalagi kalau kuliah dilakukan secara online, seperti saya di fakultas teknik misalnya,” sampainya, Senin (13/03).
Selanjutnya dia menambahkan bahwa yang diketahui kondisi unbari masih belum konfusif, dikarenakan konflik yang belum selesai sehingga menyebabkan para mahasiswa yang menjadi korban hingga kena dampak dalam akademik.
“Karena itu sistem pendidikan sangat kacau, dalam pembelajaran aja ada dosen yang sebagian menyuruh online, dan ada juga yang offline, jadi kami sebagai mahasiswa bingung mau nurut yang mana gitu,” ujarnya.
Selanjutnya bahwa semua resah terhadap konflik yang terjadi, dimana terdapat ada kekurangan terhadap pelayanan administrasi yang membuang perkuliahan mahasiswa tidak efektif
“Cuman berharap semoga konflik yang ada dikampus sekarang ini, cepat diselesaikan dengan baik dan hingga perkuliahan dan sistem akademik berjalan seperti biasanya,” harap Najam.
(Dimas Arya Seva)
Discussion about this post