Patriotik.co – Jumat, 18 September 2020 menjadi agenda penutup di tingkat Universitas dengan pengenalan kelembagaan tingkat Universitas pada Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Universitas Batanghari (Unbari) Jambi.
Dimulai dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Radio Semut Hijau sebagai dibidang penyiaran, Koprs Sekarela Palang Merah Indonesia Unit Perguruan Tinggi (KSR PMI-UPT) yang lebih bergerak sebagai relawan, Lembaga Pers Mahasiswa Patriotik yang berkreativitas di bidang Jurnalistik.
Lalu ada Lembaga Dakwah Kampus Al-Waduud, Pramuka, UKM Olahraga, Mapala Gitasada dan Seni Budaya Aek Ngalir. Terakhir ada Majelis Perwakilan Mahasiswa yang jabatan sebagai pengawas maupun Badan Eksekutif Mahasiswa yang merupakan organisasi mahasiswa intra kampus untuk pengembangan potensi mahasiswa dalam hal akademik, intelektualitas, serta profesionalisme menurut bidang masing-masing.
Pimpinan Umum Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Patriotik, Wahyu Jati mengatakan untuk mahasiswa baru yang sudah mendengarkan sosialisasi dari lembaga tingkat Universitas yang ada di lingkup Unbari, bisa menentukan sesuai bidang masing-masing nantinya.
Lanjutnya, untuk di LPM Patriotik sendiri kita bergerak di bidang jurnalistik hampir setiap minggu kita menulis terhadap kondisi yang ada di Unbari, boleh di cek website resminya patriotik.co agar mengenal lebih dekat tentang kami.
“Bahwa patriotik sampai hari ini tetap konsisten dengan hasil karya di online dan majalah yang sudah di cetak edisi ke 17,” ungkap Wahyu Jati.
Selain itu, LPM Patriorik juga menerima pendaftaran bagi mahasiswa semester 1, 3 dan 5 yang ingin belajar dan berproses bersama kami dengan menghasilkan karya jurnalistik jelasnya. Pendaftaran dapat dilakukan secara online hanya dengan mengklik disini.
Ketika mahasiswa baru ingin bertanya boleh kunjungi sekretariat LPM Patriotik di depan kantin wira atau bisa hubungi kami di Instagram @patriotik_news.
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian,” mengutip tokoh bapak sastrawan Indonesia, Pramoedya Ananta Toer kata Wahyu.
(Titin Afriliani)
Discussion about this post