Patriotik.co – Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) ke-1, Universitas Batanghari (Unbari) Jambi menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kapasitas Hak Asasi Manusia (HAM) bagi masyarakat dan mahasiswa, bertempat di Aula A, Senin (20/10).
Kegiatan ini menjadi upaya nyata Unbari dalam memperdalam pemahaman serta meningkatkan kesadaran sivitas akademika tentang pentingnya penegakan HAM di Indonesia. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan tak hanya memahami konsep HAM secara teoritis, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sosial sebagai generasi muda yang berperan aktif menjaga nilai kemanusiaan dan keadilan.
Salah satu pemateri, Fitriansyah, menegaskan bahwa isu Hak Asasi Manusia tidak bisa hanya dipahami dari sudut pandang hak individu semata, melainkan juga harus dilihat sebagai keseimbangan antara hak dan kewajiban. Menurutnya, penegakan HAM adalah tanggung jawab bersama antara negara dan masyarakat, di mana keduanya memiliki peran saling melengkapi dalam menciptakan keadilan sosial dan perlindungan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
“Saya berharap seluruh mahasiswa maupun sivitas akademika memiliki pemahaman yang sama tentang HAM. Saat ini banyak yang mudah memviralkan isu HAM, padahal penegakannya tidak hanya soal hak, tapi juga kewajiban. Negara memiliki tanggung jawab utama dalam penegakan dan pemenuhan HAM, sementara masyarakat juga wajib menghormatinya,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam setiap indikasi pelanggaran HAM, negara wajib hadir melalui lembaga resmi seperti Kemenkumham dan Komnas HAM. Kedua lembaga ini berperan penting dalam melakukan edukasi, mediasi, serta penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran HAM berat.
“Kita menekankan pentingnya keseimbangan antara kesadaran hak dan kewajiban agar tidak terjadi bias dalam memahami prinsip-prinsip HAM di kehidupan bermasyarakat, jelasnya.
Sementara itu, Muhammad Rahmadhan, mahasiswa Fakultas Hukum, menyampaikan kesan positifnya terhadap kegiatan penguatan kapasitas HAM tersebut. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat relevan dengan kebutuhan mahasiswa hukum yang tidak hanya belajar teori, tetapi juga perlu memahami penerapan nilai-nilai HAM dalam kehidupan nyata.
“Acara ini sangat bagus karena ilmu tentang HAM adalah ilmu yang mahal. Harapan kami, kegiatan seperti ini bisa lebih lengkap lagi dan menjadi motivasi bagi kami ke depannya,” ungkapnya.
Ia menilai bahwa pelatihan dan diskusi seperti ini mampu membuka wawasan mahasiswa untuk melihat isu-isu kemanusiaan dari berbagai sudut pandang.
”Hal semacam itu penting agar mahasiswa tidak hanya memahami HAM sebagai konsep ideal, tetapi juga sebagai tanggung jawab moral dalam bermasyarakat dan bernegara, tutupnya.
Senada dengan itu, Sarmila, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Batanghari, turut memberikan apresiasi terhadap terselenggaranya kegiatan penguatan kapasitas HAM tersebut. Ia menilai, kegiatan ini menjadi ruang penting bagi mahasiswa untuk memahami bagaimana prinsip-prinsip HAM diterapkan dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara.
“kegiatan seperti ini bukan sekadar seremoni, tetapi memiliki nilai edukatif yang besar bagi mahasiswa. Melalui forum semacam ini, mahasiswa dapat belajar langsung dari para ahli dan praktisi hukum mengenai tantangan nyata dalam penegakan HAM di Indonesia, tuturnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin kampus, bahkan dikembangkan dalam bentuk pelatihan berkelanjutan atau kerja sama dengan lembaga penegak HAM. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya memperingati Hari Bhakti Kemenkumham ke-1, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam membentuk generasi muda yang sadar hukum, berempati, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
“Semoga penguatan kapasitas HAM ini semakin menunjukkan kinerjanya dan menjadi edukasi berkelanjutan bagi mahasiswa,” harapnya.
Penulis: Pusi Ken dan Dian Safitri







Discussion about this post