Kulit singkong merupakan limbah yang mengandung banyak zat sehat, sehingga baik diolah sebagai bahan masakan berupa mochi. Tujuan kegiatan ini menghasilkan makanan yang berkualitas, terus terang peluang bisnis baru, menggali dan memaksimalkan potensi sumber daya alam tersedia, serta penggunaan tutup kantong sampah sebagai bahan makanan.
Hasil yang diharapkan dari usaha ini adalah makanan mochi yang sehat, bergizi dan lezat. Selain itu, usaha ini juga menghasilkan barang kewirausahaan dan hasil lainnya berupa laporan kemajuan, laporan akhir dan artikel ilmiah, dokumen kekayaan intelektual, video produk, foto dan video produk kegiatan.
Metode untuk mencapai tujuan fungsional, membuat produk kualitas, evaluasi dan pengembangan produk dan pelaksanaannya analisis pasar bisnis. Biaya yang diperlukan untuk melanjutkan operasi kesepakatan mochi selama 4 bulan ini berharga Rp 7.000.000.
Tanaman singkong merupakan salah satu komoditas hasil pertanian di Indonesia. Tanaman ini juga dapat tumbuh sepanjang tahun di daerah tropis dan memiliki daya adaptasi yang tinggi dengan kondisi berbagai tanah. Singkong merupakan tanaman tropis yang telah lama dikenal masyarakat Indonesia. Di Indonesia, singkong cukup tersedia dalam jumlah yang besar, terkhusus di Provinsi Jambi (Sunarminto, 2014).
Merujuk data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi di tahun 2019, luas tanam singkong sebanyak 156,6 Ha,luas panen sebanyak 134,7 Ha, produksi sebanyak 3.522,41 ton, dan produktivitas sebanyak 26,15 Ton/Ha. Kecamatan Kota Baru yang berada di Kota Jambi merupakan sentra produksi singkong terbanyak. Produksi singkong yang dihasilkan diwilayah ini mencapai 1.961,25 ton dengan produktivitas sebanyak 26,15 Ton/Ha.
Singkong terdiri dari lapisan daging dan lapisan kulit, umumnya masyarakat hanya memanfaatkan daging singkong sebagai hasil olahan gaplek, keripik, tape, tapioka, dan pangan berbahan dasar singkong lainnya. Sementara kulit singkong tidak banyak digunakan hanya dijadikan sebagai limbah dan dibuang.Hasil studi kasus pada salah satu rumah produksi keripik singkong di Kota Jambi yang dilakukan oleh Sinulingga (2020), menunjukkan kegiatan produksi keripik singkong yang menghasilkan hasil samping berupa kulit singkong yang dibuang begitu saja dan dijadikan pakan ternak padahal masih dapat diolah menjadi produk yang bernilai tambah lebih tinggi di pasaran. Kurangnya pengetahuan dan teknologi yang dimiliki pemilik mengenai pengolahan kulit singkong ini menyebabkan sumber daya yang ada terabaikan begitu saja dan menjadi penyebab dari permasalahan lingkungan lain seperti menjadi sampah yang mencemari lingkungan sekitar tempat produksi.
Mengolah limbah kulit singkong menjadi tepung sebagai bahan pembuatannya produksi mochi sehingga dapat memberikan beberapa manfaat seperti memberi nilai tambah pada kulit singkong. keunggulan yang dimiliki oleh produk kami dibanding dengan produk produk sejenis yang sudah ada:
1. Mengurangikan limbah kulit singkong menjadi makanan yang diminati milenial.
2. Mochi lebih sehat karena menggunakan susu full cream yang mengandung 8 Vitamin (mengandung antioksidan tokoferol).
3. Masyarakat biasanya hanya memanfaatkan kulit singkong untuk pakan ternak atau bahkan hanya dibuang, padahal kulit singkong masih mengandung zat gizi. Dalam 100 gram kulit singkong terkandung 8,11 gram protein; 15,20 gram serat kasar; 0,22 gram pektin; 1,29 gram lemak; 0,63 gram kalsium, menurut Fitri Dian Nila Sari, Rara Astili (2018) jadi produk mochi yang dijual lebih sehat dan ramah lingkungan.
Waktu dan tempat pelaksanaan
Survey barang dan perlengkapan dilakukan sebelum pencairan uang pertama dan pembelian barang, bahan baku dan alat-alat lainnya dilakukan pada saat pencairan uang pertama yaitu pada tanggal 25 Agustus 2023 sebesarRp 6.300.000,-Dan upaya penjualan Kulsimoc dilakukan pada tanggal 14 September 2023 baik secara online maupun offline di kampus Universitas Jambi Pondok Meja. Target penjualan Kulsimoc adalah mahasiswa di kampus terssebut.
Tahapan Pelaksanaan
Kegiatan yang berlangsung pada awal proyek ini adalah pra-produksi yang dilakukan secara bertahap termasuk alat dan perlengkapan penelitian. Peralatan dan bahan dibeli untuk Kulsimoc ketika kelompok ingin membuat produksi. Namun, sumber daya singkong di area tersebut dipanen secara bertahap, untuk menjaga dan memenuhi permintaan konsumen/ pelanggan.
Produk Kulsimoc di produksi 6 kali dalam seminggu tim Kulsimoc mengerjakan pengembangan produk. Proses produksi Kulsimoc meliputi banyak tahapan yaitu tahap pengupasan/ pembersihan, pengeringan, penggilingan,ekstrak, pengembangan produk, pengemasan serta pemasaran.
Instrumen Pelaksanaan
Kegiatan produksi yang Kulsimoc lakukan secara langsung yaitu di kampus Universitas Jambi Pondok Meja dan secara media sosial yaitu pemesanan melalui Whatsapp, Instagram, Facebook, dll. Kulsimoc juga sedang mengusahakan untuk membuka stand di Kota Jambi, salah satu titiknya di Kota Baru.
Serta diharapkan dapat memberikan ide dan inovasi dalam pengolahan kulit singkong sebagai nilai tambah jual dari Kulsimoc. Kulit singkong memiliki berbagai manfaat bagi tubuh dan menghasilkan beberapa kandungan vitamin lainnya.
Alat dan Bahan yang digunakan sebagai berikut:
Alat yang digunkan pada pembuatan kulsimoc antara lain kompor, tabung gas, baskom, blender, kukusan, spatula dan sendok, dan saringan. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain tepung kulit singkong, tepung maizena, tepung ketan putih, gula, minyak goreng, susu fullcream, isian rasa mochi, dan pewarna makanan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil dari kegiatan ini melakukan metode mencapai tujuanfungsional, membuat produk kualitas, evaluasi dan pengembangan produk dan pelaksanaannya analisispasarbisnis dengan melakukan penjualan produk secara langsung dan pesanan online telah dilaksanakan tim kulsimoc.
Peluang usaha bisnis kulsimoc sangat menjanjikan karena memberi nilai tambah pada limbah kulit singkong dan menciptakan produk mochi yang unik dengan berbagai rasa.Ini memiliki potensi peluang pasar yang tinggi karena mochi populer di masyarakat, terjangkau secara harga, dan pembelian mudah diakses melalui berbagai saluran penjualan.
Dengan rasa yang disukai banyak orang, bisnis mochi ini memiliki potensi untuk menjadi usaha yang menguntungkan dan menarikminat masyarakat. Pengemasan Produk Produk mocha kulit singkong dikemas dalam mika kue satuan yang berkapasita 3 biji dalam satu kemasan dengan label yang unik dan komposisi yang dicantumkan menarik.
1. Promosi
Pemasaran akan kami lakukan dengan mengutamakan media sosial, misal instagram, Tiktok, WhatsApp, Facebook, situs web, dan media sosial lainnya. Promosi media sosial lebih banyak secara sederhana. Pemasaran di media sosial dirancang semenarik mungkin dapat berupa iklan atau gambar untuk memberikan komunikasi akan menarik minat konsumen di masa depan.
2. Produk
Menstabilkan kualitas produk kuliner ramah lingkungan agar konsumen tetap tertarik dengan menambah inovasi baru pada produk yang kulsimoc promosikan setiap beberapa bulan penjualan.
3. Tempat
Tempat yang team kulsimoc pilih adalah tempat yang strategis cocok dengan target pasar yang sudah ditetapkan, lokasi usaha produk kuliner kulsimoc dibuka di wilayah kecamatan alam barajo, kota baru, dan simpang IV sipin.
4. Harga
Harga yang dipasarkan terjangkau membuat konsumen lebih tertarik pada produk kulsimoc membuat produk kulsimoc dengan harga terjangkau dipasaran sangat diminati oleh masyarakat.
5. Kemasan
Kulsimoc dikemasan diisi dengan stiker logo, beralas kertas kue, dan dikemas dengan mika kue yang menarik untuk dijual dipasaran dan dapat menarik.
Simpulan
Kulit singkong merupakan limbah yang mengandung banyak zat sehat, sehingga baik diolah sebagai bahan masakan berupa mochi dan juga menciptakan makanan ramah lingkungan yang populer dimasyarakat.
kegiatan ini menghasilkan makanan yang berkualitas, sehingga menciptakan peluang bisnis baru, menggali dan memaksimalkan potensi sumber daya alam yang tersedia dilingkungan sekitar dengan memanfaatkan komoditas pertanian di kota jambi yaitu singkong, serta pemanfaatan kulit singkong sebagai bahan makanan. Hasil yang dari usaha ini adalah makanan mochi yang sehat, bergizi dan lezat.
Kegiatan kewirausahaan ini diketuai oleh Egie Agustian J dan Bersama teman-temannya yaitu Robi Saputra, Naila Razwa Choirunisa, Lidwina Dea Uly Sitangga, Maria Tiopani Angelia Hasibuan dari mahasiswa teknologi industri pertanian dan di dampingi oleh dosen pembimbing yaitu Ibu Fera Oktaria, S.TP., MP serta Ibu Yernisa, S.TP., M. Si. Sebagai ketua program studi Teknologi Industri Pertanian.
Discussion about this post