Patriotik.co – Back to Muslim Identity (BMI) Community Jambi menggelar acara diskusi terbatas intelektual Jambi dengan tema “Moderasi Bukan Solusi, Islam Kaffah Solusi Hakiki” pada hari Minggu, 16 Januari 2022 bertempat di Hotel Mega Indah.
Kegiatan tersebut diikuti oleh dari berbagai aktivis kampus dan intelektual seperti Universitas Jambi (Unja), Universitas Sultan Thaha Saifuddin (UIN STS) Jambi, Universitas Batanghari (Unbari) Jambi, dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Maarif Jambi.
Koordinator BMI Community Jambi Salamatul Fitri mengatakan bahwa tujuan dari acara tersebut adalah memahamkan program moderasi beragama yang memang diharuskan di dunia pendidikan, salah satunya pendidikan tinggi, bukan hanya di pendidikan tinggi negeri tapi juga pendidikan khusus keagamaan.
“Dan disini ketika memahamkan terkait program moderasi ini sembari melihat ada apa dibalik program ini? apa bahayanya? atau apakah ada sisi positif atau negatifnya?, dan itu semua itu kita nilai kita pandang dengan sudut pandang Islam,” katanya Minggu, (16/01)
Ia juga mengatakan bahwa mengajak serta menyeru kepada generasi muslim untuk bersama-sama menolak program tersebut yang dapat berbahaya menjauhkan intelektual dari identitasnya dan mencetak muslim moderat.
“Yang kita ketahui muslim moderat itu adalah muslim-muslim yang nantinya akan menjadi agen-agen untuk semakin mengokohkan penjajahan di negeri kita dan juga mengokohkan sistem kapitalisme sekuler itu sendiri,” jelas Salamatul.
Salamatul harap para aktivis kampus dan intelektual sadar dengan adanya moderasi agama dan juga dapat bersinergi bersama untuk dapat sebagai aktivis pergerakan yang menghalau ide-ide berbahaya.
“Dan juga sebagai seorang muslim berusaha untuk berjuang menyadarkan mahasiswi muslim supaya sadar dulu baru mengkaji Islam secara kaffah supaya membentengi dirinya dari segala paham-paham yang merusak dan rusak hari ini,” harapnya.
Selain itu, pembicara atau narasumber dari acara tersebut Renny Kurniawati menanggapi terkait berlangsungnya acara tersebut bahwa beliau sangat berapresiasi sekali terhadap mahasiswa dalam kegiatan tersebut. Apresiasi mahasiswa terhadap aktivitas atau kegiatan yang tidak ringan karena ini momennya berupa pemikiran yang serius. Ada perkara atau tema yang dibicarakan atau dibedah.
“Kalau kita bicara tema moderasi islam berarti apa bahaya dibalik agenda itu, kemudian memposisikan mahasiswa sebagai target tetapi juga mendorong mereka untuk menjadi orang yang peka lalu mereka menjadi pengkonter dari ide-ide ini. Mengingat mahasiswa hari ini kita udah tahu sama tahu, arus yang mendorong mereka mager, cenderung individualis, cenderung tidak perlu berpikir yang berat-berat itu kan besar sekali,” ujarnya.
Beliau mengatakan bahwa ingin kegiatan seperti ini tidak hanya di adakan satu atau dua kali saja oleh BMI Community Jambi tetapi bisa juga diadakan oleh teman-teman yang lain dengan tema-tema yang mengasah nalar.
“Karena kalau hanya sekadar aktivitas senang-senang sudah terlalu banyak, yang sifatnya skill juga cukup banyak tetapi kalau yang mengasah nalar itu momen yang langka dan antusiasnya masih sedikit. tapi kalau ada momen seperti ini mahasiswa tertarik kemudian ada diskusi,” katanya.
Tambahnya bahwa semoga yang hadir dalam kegiatan tersebut senantiasa di jaga Allah dari keburukan, dimudahkan jalannya menuju kebaikan, dan dikuatkan istiqomah dijalan kebaikan terutama mengawal kebangkitan umat Islam.
“Semoga kita semua yang hadir pada forum ini para mahasiswi intelektual muslimah senantiasa dijaga oleh Allah dari keburukan, dimudahkan jalannya menuju kebaikan, dan dikuatkan untuk istiqomah dijalan kebaikan terutama mengawal kebangkitan umat islam menjadi berada di era kejayaan yang dijanjikan oleh Allah, yaitu di era kejayaan islam, insyaallah,” katanya.
AM LPM Patriotik
(Evi)
Discussion about this post