Patriotik.co – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Batanghari (Unbari) Jambi, melakukan aksi demonstrasi terkait polemik dualisme kepemimpinan kampus sehingga pelayanan akdemik terhambat, aksi tersebut berlangsung di depan kampus unbari, Selasa (07/03).
Aksi puluhan mahasiswa itu dimulai sekitar pukul 11.00 WIB. Para mahasiswa berorasi dengan membawa spanduk berisi kritikan maupun tuntutan dari keresahan mahasiswa unbari. Dalam orasi yang disampaikan terdapat 4 point tuntutan.
Diantara lain tuntutan tersebut :
1. Meminta agar proses administrasi serta pelayanan di Unbari berjalan sebagaimana mestinya.
2. Meminta kejelasan serta pertanggung jawaban atas terganggunya
aktifitas roda organisasi kemahasiswaan.
3. Tidak terjalannya Tri Dharma Perguruan tinggi.
4. Mendesak pihak yang berwenang untuk segera melaksanakan pemilihan
Rektor definitif.
Dimana aksi tersebut menuntut kejelasan terkait konflik unbari yang belum ada kejelasan, mahasiswa meminta untuk melakukan pemilihan rektor definitif yang sah secara hukum dan lembaga yang berwenang.
Dalam orasi Presiden Mahasiswa (Presma) Unbari M. Muhlisin Yusuf menyampaikan bahwa hari ini berkumpul melakukan aksi damai, demi memperjuang hak-hak mahasiswa, aksi tersebut tidak ada kepentingan dari pihak manapun hanya kepentingan atas nama mahasiswa.
“Saya selaku presma mengajak mahasiswa turun untuk menyampaikan hak dalam kebenaran, jangan mengaku mahasiswa unbari kalau tidak menuntut hak-hak yang diperjuangkan,” tegasnya.
Selanjutnya ia menegaskan jika di aksi tersebut mengatakan ada yang ditumpangi maka itu benar, dengan tegas ia mengatakan bahwa hal tersebut di tumpangi hak dari mahasiswa.
“Kita merasakan keresahan dari permasalahan ini, seharusnya kita sudah merasakan perkuliahan, namun dengan konflik ini kita kena imbas dalam akademik perkuliahan,” tegas muhlis.
Kemudian dalam orasi Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) Ananda Rahmatullah juga mempertegaskan bahwa aksi tersebut untuk mahasiswa demi kebaikan unbari kedepan, dan terhindar dari konflik-konflik yang ada.
“Dengan tegas bahwasanya aksi mahasiswa ini tidak ada kepentingan dari pihak manapun, kami hanya ingin unbari lebih baik dan mengajak mahasiswa unbari terlibat dalam aksi ini,” sampainya.
Selanjutnya masih menunggu hasil dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), dalam memutuskan yang mana berhak dalam penyelesain konflik kampus unbari.
“Ini menjadi keresahan kawan-kawan yang mempertanyakan apa yang terjadi di unbari, mengapa sistem pendidikan tidak berjalan semestinya,” sampai Ananda.
(Ihsan)
Discussion about this post