Patriotik.co – Pembukaan Temu Teater Mahasiswa Nusantara (Temu Teman) Ke XIX sekaligus memperingati Hari Air Sedunia dan Hari Sungai Nasional 2022, yang bertemakan “Batanghari, Sungai Peradaban Nusantara” di depan rumah dinas Gubernur Jambi, kota jambi, Rabu (20/07).
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Provinsi Jambi, sekaligus membuka kegiatan temu teman ke XIX.
Setelah pembukaan Temu Teman ke XIX, ada sedikit aksi dari mahasiswa yaitu bentangan spanduk yang bertuliskan “Save Batanghari”. Aksi tersebut adalah bentuk kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan sungai yang tidak layak di lihat.
Gubernur Jambi dalam sambutannya menyampaikan bahwa sangat memberikan apresiasi yang tinggi atas ditunjuknya Jambi sebagai tuan rumah Temu Teman XIX Tahun 2022 di Jambi.
“Saya sangat bangga dan saya juga mengucapkan selamat kepada Forum Seni Mahasiswa Jambi (FSMJ) bisa jadi tuan rumah untuk kegiatan besar ini,” sampai Al-haris, Rabu (20/07/2022).
Kemudian ia menambahkan bahwa acara ini adalah kegiatan yang paling ditunggu-tunggu. Dikarenakan juga memperingati Hari Air Sedunia ini dan Hari Sungai Nasional sebab menjadi momentum kita bersatu mewujudkan air Sungai Batanghari menjadi bersih dan bening.
“Sungai Batanghari kita ini kualitasnya sudah diambang batas 49,09 point, berarti sudah mengalami pencemaran sementara ada 2 juta orang yang minum di air sungai itu, mengharapkan betul-betul kita semua harus bagaimana caranya bertekad bulat agar supaya air kita ini bersih,” tambahnya.
Selanjutnya jadikan hari air dan hari sungai nasional adalah hari dimana bisa kembali melihat sungai-sungai yang selama ini keruh oleh Penambangan Emas Tanpa Izin (Peti), kemudian juga banyak hal yang dilakukan oleh tangan-tangan manusia yang hanya mementingkan dirinya sendiri yang tidak memikirkan orang banyak.
“Nah ini saya kira, momen ini kita mengajak semua untuk melakukan gerakan moral bersama-sama agar air kita harus bening seperti biasanya,“ harapnya.
Kepala Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Muhammad Fauzi mengatakan setiap di gentala ada tiga tahun sekali melaksanakan batanghari bersih, gubernur jambi langsung turun kelapangan, hal tersebut merupakan tindak lanjut dari kebersihan. Terus sudah di lakukan juga ekspedisi dari dinas pariwisata untuk menyusuri sungai batanghari itu sendiri, bagaimana masyarakat itu bisa melakukan kebersihan air dengan baik.
“Satu pencemaran itu banyak persoalan dalam satu perilaku manusia, karena itu terjadi ada pertambangan liar ilegal, yang kedua juga ulah tangan manusia itu sendiri, tadi telah disindir juga bahwa masyarakat jambi ini belum semuanya memiliki perilaku hidup sehat dan masih membuang sampah ke pinggir sungai,” sampainya, Rabu (20/07/2022).
Kemudian ia manambahkan bahwa pencemaran dari kerusakan ekosistem itu sangat mempengaruhi, seperti gundulnya hutan sehingga menyebabkan aliran air itu tidak tertahan, terus sungai itu terjadi endapan sedimentasi salah satunya.
“Mengingatkan kembali jangan perpacuan pada program pak jokowi,memang target kita akan mengembalikan, mengembalikan itu tidak cukup 1 tahun 2 tahun saya pernah kedatangan tamu dari daerah itu diliat kondisi ini itu cukup memakan waktu akhir 25 sampai 30 tahun karena ekosistemnya harus di perbaiki dulu,” ujarnya.
Kemudian program nya sendiri ada untuk kebersihan sungai batanghari, dan mempunyai anggaran kurang lebih ada 300 juta dan terus melakukan sosialisasi dengan anggaran segitu walau hanya bisa melakukan sosialisasi, kemudian ada kegiatan dari pusat untuk fokus ke dalam masalah kerusakan air.
“Menginspirasi tidak harus dengan unjuk rasa tapi bisa dengan cara teater, seperti itu cara yang elegan, dan saya sangat mengapresiasi dan juga merasa bangga jambi di tunjuk sebagai tuan rumah siapa tau dengan sentuhan teater nanti masyarakat semakin tergugah dalam hal terhadap pencemaran lingkungan sungai batang hari ini,” sampai Fauzi.
Ketua Pelaksana Muhammad Ghoirah dalam pembukaan tersebut membawa kan isu tentang sungai, bahwasanya untuk melihatkan kepada pemerintah provinsi jambi dan untuk kepada kawan kawan nusantara bahwa kondisi sungai Batanghari itu langsung.
“Kenapa pembukaan di Gentala Arasy seperti itu, karena ada tujuan kawan kawan mapala membentang spanduk bentuk kepedulian teman teman kan dan kami membawakan isu terkait sama anak anak lingkungan juga,” Sampainya, Kamis (21/07/22).
Kemudian ada harapan semoga dengan ada kegiatan tersebut bisa dalam menjaga dan melestarikan lingkungan yang ada di sekitar.
“Ya semoga kegiatan ini berlangsung sampai ke generasi terus dari kami, dan di harapkan semakin baik untuk beberapa tahun kedepannya,” harap Ghoirah.
(Elenda Damayanti)
Discussion about this post