Patriotik co – Himpunan Mahasiswa (Hima), Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PS-PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Batanghari (Unbari) Jambi, sukses adakan Gelar Wicara, yang bertempat di Aula A, Sabtu (25/11).
Kegiatan yang dibuka secara langsung oleh Wakil Dekan II FKIP tersebut bertemakan “Peran Generasi Muda pada Bonus Demografi untuk Memajukan Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Indonesia.” Dimana dalam acara itu dihadiri oleh tamu undangan, yang terdiri dari para dosen, mahasiswa Unbari, Alumni, hingga tamu undangan dari berbagai kampus. Adapun pemateri yang di datangkan yaitu dari Duta Bahasa dan Pegiatliterasi Provinsi Jambi.
Ketua pelaksana Imey Alviona Caesar mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan yang telah hadir dalam kegiatan tersebut, serta ucapan terima kasih sebesar-besarnya untuk panitia yang telah mengsukses acara yang telah digelar.
“Dimana awalnya kegiatan tersebut diadakan dengan tujuan untuk memperingati bulan bahasa di bulan oktober, namun karena adanya beberapa kendala, maka dari itu baru dapat kami laksanakan pada tanggal 25 November 2023 dan bertepatan dengan peringatan hari guru nasional,” tutur Imey.
Selanjutnya, adapun tema kegiatan tersebut, dengan harapan bahasa Indonesia tetap kuat pada kedudukannya sebagai bahasa persatuan negara Indonesia, selalu didukung dengan melestarikan berbagai bahasa daerah yang ada di Indonesia dimana tetap lestari hingga ke generasi-genarasi selanjutnya
“saya juga ingin menyampaikan permohonan maaf, apabila terdapat banyak kekurangan, kesalahan, maupun kekeliruan pada saat acara tersebut sedang berlangsung,” tutupnya.
Kemudian Ketua Hima PBSI Ananda Arif menyampaikan bahwa, tujuan dari kegiatan tersebut untuk menimbulkan kepekaan atau kepedulian khususnya diruang lingkup generasi muda agar lebih mengetahui lagi apa itu bonus demografi.
“Karena yang kita tahu, sedang didapatkan oleh indonesia maka jika kita mampu memanfaatkan bonus demografi ini, maka Indonesia bisa menjadi negara maju,” ujarnya.
Kemudian dia menambahkan bahwa contohnya dilihat dari negara korea, mereka pernah mendapatkan bonus demografi dengan memanfaatkan untuk menjadikan sebagai negara maju, dengan contoh bahasa korea yang sangat terkenal dikarenakan film-film drama korea tersebut.
“Kesempatan lain juga bisa datang di Indonesia, jika bisa memanfaatkan bonus demografi ini, dimana demografi ini tingkat penduduk lebih produktif lebih banyak daripada non produktif,” jelas arif.
Selanjutnya kenapa tema tersebut di ambil, dikarenakan kita berada diruang lingkup pendidikan, kemudian bonus demografi jarang sekali disinggung oleh masyarakat.
“Dengab tema ini, kami ingin memberitau kepada generasi muda agar mereka tahu dan peduli akan bonus demografi tersebut,” tegasnya.
Tambahnya, dengan hal tersebut maka dikaitkan dengan peran pemuda dalam memajukan bahasa dan sastra Indonesia di era bonus demografi, dengan memperkanalkan bahasa Indonesia ke tingkta internasional lebih luas.
“Karena beberapa hari yang lalu, bahasa Indonesia di akui menjadi bahasa resmi internasional UNESCO dan suatu hal yang sangat membanggakan khususnya diruang lingkup PBSI,” tambahnya.
Dengan harapan digelarnya kegiatan tersebut bisa memicu semangat diruang generasi muda, yang bisa memajukan pendidikan, bahasa, dan kesastraan di Indonesia dengan memanfaatkan bonus demografi tersebut.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang sudah mengsukseskan kegiatan kita bersama ini, semoga kedepan kita bisa membuat kegiatan-kegitan bermanfaat lagi,” tutupnya.
Penulis : Ihsan
Discussion about this post