Patriotik.co – kampus Universitas Batanghari (Unbari) Jambi merupakan salah satu Universitas yang menerapkan kebijakan kuliah daring atau kuliah online. Bahwa tidak semua happy dengan kebijakan tersebut. Dilihat reaksi dosen dan mahasiswa menceritakan suka dan dukanya selama Wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Namun dinilai malah menekan psikis mereka dengan beban tugas yang padat, bahkan dianggap hampir tidak adanya ruang istirahat. Saat dihubungi melalui whatsapp, Kamis (30/4) salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi semester 4 bernama Jenny Ramadhanti menuturkan kuliah daring kurang efektif.
Ia mengatakan, dalam menggunakan aplikasi google classroom tapi ada dosen yang cuman share materi sekaligus dalam satu semester ini, agar materinya dipelajari sendiri di rumah. Tidak lupa di kasih tugas hanya dua kali pertemuan.
“Sampai sekarang dosen terkait tidak ada kabar lagi dan mahasiswa disuruh memahami sendiri,” ujarnya.
Kemudian secara mental Jenny juga tertekan karena kemampuan masing-masing orang kan berbeda, ada dosen yang setiap masuk jam kuliah daring langsung kasih materi, tugas, deadline mepet pulag waktunya.
“Belum lagi tugas dosen lain yang harus diselesaikan, kadang-kadang jam kuliah daringnya tumburan. Waktu absen di grup whatsapp cuman dikasih 30 menit, yah jadi lumayan kacau sih,” keluhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh mahasiswi Fakultas Hukum semester 4 Indah Sundari, waktu awal-awal diliburkan bebarapa hari karena Covid-19 ini masih enak saja, terus libur makin diperpanjang. Mulai kuliah daring menggunakan aplikasi sesuai keinginan dosen. Saat mulai dosen kasih tugas awalnya sedikit tapi kelamaan malah banyak banget tugasnya.
“Belum lagi saat dosen jelasin materi ada kesulitan untuk memahami karena sistem daring ginikan terbatas, mau nanya susah lebih enak tatap muka langsung dan dosen bisa tahu mahasiswa yg aktif yang mana,” katanya saat dihubungi melalui whatsapp, Kamis (30/04).
Anehnya, saat masuk kuliah daring, eh listrik padam kebetulan didaerah rumah dia itu Kecamatan Sungai Gelam, Desa Sungai Gelam kalau listrik padam, langsung tidak ada sinyal. Pernah waktu kuliah pake aplikasi zoom.
“Kira-kira kebayang dong otomatis hilang dari kelas pas dosen lagi jelasin,” kesalnya.
Selanjutnya, Mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Semester 6 Muspandi dengan singkat, dia tidak balik kampung di Kabupaten Merangin, Kecamatan Tabir Barat, Desa Tanjung Beringin Dusun Sei Ampar di karena sinyal susah maka dari itu dia tetap di Kota Jambi untuk kuliah online ini.
“Makin parah keadaan sinyal disana kalau kita telpon dari Jambi tidak bakal masuk, tapi kalau orang sana telpon ke Jambi baru bisa. Soalnya sinyal cuman ada ditempat tertentu itu pun putus-putus suaranya,” jelasnya.
Selain itu, kalau bagi dia di Teknik Sipil kalau kuliah daring kayak gini, ada materi hitungan mana paham lah kami apalagi dikasih kuis dengan jawaban apa yang harus diisi.
“Setiap mata kuliah jawaban dikirim melalui scan PDF, kan tidak semua mahasiswa punya printer,” katanya.
Berbeda dengan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Jurusan Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia (PBSI) semester 2 Fahira Widiasari menyampaikan, dilihat dari kuliah daring di whatsapp, google classroom sampai sekarang terlihat baik. Saat dosen mengajar kuliah daring dapat dimengerti materinya yang dipaparkan singkat dan jelas.
“Tapi sangat disayangkan untuk mahasiswa, sebab dilain sisi memanfaatkan kelas daring ini hanya numpang absen dan menghilang sampai kelas selesai,” ungkapnya.
Terpisah, Dosen FKIP Firma Tara menjelaskan, kalau dilihat segi positif kuliah daring memberikan kemudahan karena bisa dilakukan di mana saja yang terpenting ada kuota internet dan sinyal mendukung, kalau dari segi negatif ya sudah jelas karena tidak bisa berinteraksi langsung tatap muka dengan mahasiswa sehingga perkuliahan tidak bisa berjalan secara optimal.
Ia juga, tetap menerapkan kedisiplinan terhadap mahasiswa di antaranya mengenai waktu perkuliahan. Melakukan berbagai metode dia terapkan untuk menjadikan perkuliahan daring menjadi perkuliahan yg menyenangkan dengan tujuan agar mahasiswa tetap semangat belajar.
“Seperti halnya perkuliahan normal tatap muka, perkuliahan daring ini yang ia lakukan tetap mengontrol keaktifan mahasiswa, mulai ketepatan kehadiran awal dan akhir perkuliahan, aktif bertanya, dan kualitas tugas yg dikerjakan mahasiswa,” ungkapnya.
Hal ini, Dosen Fakultas Hukum Masriyani berbicara mengenai kuliah daring yang dia lakukan melalui google classroom tentunya punya kelebihan dan kekurangan. Jika dilihat dari kekurangan yg ada, tidak semua mahasiswa dan bahkan dosen yang menguasai aplikasi tersebut.
Adapun mahasiswa saat ini banyak di kampung masing-masing, dimana lokasi jaringan akses internet tidak mendukung, sehingga kegiatan kuliah daring tidak terpenuhi. Dilihat masih ada mahasiswa yang terlambat dengan alasan sinyal jelek atau kehabisan kuota.
“Bahwa kuliah daring sangat sulit menerapkan kedisiplinan terhadap mahasiswa, bahkan sudah masuk minggu kedelapan masih ada aja mahasiswa yg belum aktif di aplikasi daring google classroom ini,” keluhnya saat dihubungi melalui whatsapp, Jumat (01/05).
Salah satu Dosen Fakultas Ekonomi Mufidah, kuliah daring ini mempunyai nilai plus dan minus, di satu sisi bahwa ia merasa kurang efektif untuk pembelajaran kuliah daring ini, karena pada sesi tanya jawab. Terkadang mahasiswa lebih memilih diam saat kelas online berlangsung.
ketika materi adalah pelajaran hitungan seperti akuntansi dengan jumlah mahasiswa yang banyak dalam satu kelas, kalau kuliah tatap muka kita lebih cepat merespon ketika mahasiswa kurang paham, sehingga interaksi lebih terjalin.
“Kuliah daring hari ini adalah kewajiban kita saat ini jadi dijalanin saja dengan ikhlas dan terus berdoa semoga Covid-19 cepat berlalu, karena dengan kuliah daring ini mahasiswa juga belajar teknologi dan harus tetap sabar, syukur dan nikmat kita menjalani ini semua .” jelasnya.
Disini mahasiswa tidak mau harus memahami kemajuan teknologi dengan adanya berbagai aplikasi daring, sehingga secara tidak langsung membentuk mahasiswa mengikuti perkembangan teknologi saat ini dan belajar secara mandiri.
(Wahyu Jati)
Discussion about this post